Buku adalah jendela dunia. Begitulah kira-kira pepatah yang sering kita dengar. Dengan membaca buku kita bisa menambah wawasan dan juga bisa meningkatkan kinerja otak menjadi lebih cerdas dan kreatif. Untuk menarik minat membaca buku, telah terbentuk Forum Taman Bacaan Masyarakat yang berada di berbagai daerah. Di Kepulauan Riau sendiri sudah terbentuk Forum Taman Bacaan Masyarakat Kepri atau yang lebih dikenal dengan sebutan FTBM Kepri sejak beberapa tahun kemarin. Namun karena berbagai kendala yang dihadapi membuat eksistensi kurang bergaung.

Ketua FTBM KEPRI dan Ketua FTBM Nasional

Pada 14 Oktober 2018 dalam pertemuan pengurus TBM dibawah arahan penasehat PP FTBM Gola Gong telah mencapai kesepakatan untuk menghidupkan kembali FTBM Kepri dan membentuk kepengurusan baru. Pertemuan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan terbitnya Keputusan Pembentukan Pengurus Wilayah FTBM Kepri pada bulan Desember 2018. Dengan formasi kepengurusan baru untuk periode 2018-2023, terpilihlah Riawani Elyta sebagai Ketua Forum TBM Kepri. Sedangkan ketua sebelumnya Tarmizi diangkat sebagai penasehat forum.

Diskusi

Tepat pada tanggal 11 Mei 2019 berlokasi di Cafe Qong Kali Qong, dilaksanakan pengukuhan pengurus wilayah FTBM Kepri oleh Ketua PP FTBM Nasional Dr. Firman Hadiansyah. Acara yang disejalankan dengan buka puasa bersama ini dimulai dengan pengukuhan pengurus TBM dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua PP FTBM Nasional serta diskusi terkait literasi dan pengembangan TBM. 

Diskusi

Acara yang berlangsung dalam suasana santai dan sederhana ini turut dihadir oleh Kepala Kantor Bahasa Kepri Ibu Zuryetti Muzar, perwakilan dari alumni Duta Bahasa Kepri, Pengurus TBM dan rekan-rekan blogger. Ibu Zuryetti juga turut menyampaikan sosialisasi program-program Kantor Bahasa yang terkait dengan pembinaan TBM dan penyediaan buku-buku melalui kegiatan lomba penulisan bahan bacaan.


Diharapkan acara ini dapat menjadi titik awal FTBM Kepri untuk lebih menggeliat, menaungi TBM-TBM di Kepri dan memotivasi para pengurus TBM untuk terus berjuang memasyarakatkan minat baca meski dalam kondisi terbatas. Mari kita budayakan membaca mulai dari sekarang hingga seterusnya untuk mencerdaskan diri kita, orang lain dan bangsa kita. Karena membaca adalah jendela dunia menuju kesuksesan.