Museum Macan |
Museum Macan/asiancorrespondent.com
Museum Modern and Contemporary Art in
Nusantara resmi dibuka untuk umum 4 November 2017 lalu. Museum yang fokus
memamerkan karya seni modern dan kontemporer ini akan berlangsung hingga 18
Maret 2018. Pengunjung bisa datang ke museum yang buka setiap hari
Selasa-Minggu mulai pukul 10.00 - 19.00 WIB.
Museum
mengambil tempat di AKR Tower Level MM tepatnya di Jl Panjang no. 5, Kebon
Jeruk Jakarta Barat. Ingin menunjukan pada publik bahwa perubahan di dunia
berdampak pada dunia seni yang turut berubah, nama “Art Turns, World Turns”
diambil sebagai judul yang merepresentasikan sejumlah karya seni yang
dipamerkan.
Sedang
ramai-ramainya jadi perbincangan warga Jakarta, museum ini disesaki pengunjung.
Jadi sebaiknya tak datang saat akhir pekan karena dijamin pernuh dan perlu
mengantri panjang. Museum pun dibuat senyaman mungkin bagi pengunjung dari
semua usia. Mulai dari orang tua, dewasa, dan juga anak-anak terlihat wara-wiri
di museum ini. Berikut adalah 6 hal yang perlu kamu tahu sebelum mengunjungi
Museum MACAN.
- Harga
Tiket Masuk
Pengunjung
yang datang untuk menikmati karya-karya seniman lokal maupun internasional
harus membeli tiket yang bisa dibeli secara on the spot maupun online guna
menghindari antrian. Harga tiket untuk dewasa senilai Rp 50.000, sedangkan
mahasiswa, pelajar, lansia perlu
membayar Rp 40.000, dan anak-anak seharga Rp 30.000.
Selain
tiket masuk biasa, pihak pengelola menawarkan juga tiket tahunan yang tergolong
lebih hemat baik untuk perorangan maupun keluarga yang dinamakan MACAN Society.
Tiket tahunan ini memiliki beberapa benefit seperti free akses masuk, diskon masuk untuk kerabat, potongan harga di
café maupun di toko museum, serta undangan khusus untuk pameran di Museum
MACAN. Harga keanggotaan di patok mulai Rp 180.000- Rp 750.000, sesuai dengan
paket yang diambil.
- Tempat
Yang Instagramable
Hampir
semua sudut di Museum MACAN ini terbilang instagramable, pengunjung rasanya tak
sah jika tidak berfoto-foto. Karya-karya seninya pun boleh di foto asal tidak
disentuh dan tidak menggunakan lampu flash. Spot foto yang biasa muncul di feed
instagram adalah spot-spot favorit seperti Infinity Mirrored Room, poster “Art
Turns, World Turns” dan beberapa spot di depan lukisan-lukisan yang dipamerkan.
Museum
unik seperti ini sangat laris di luar negeri. Daripada kamu booking tiket pesawat
internasional mending datang ke Museum Macan yang masih berada di
Indonesia.
- Infinity
Mirrored Room Buruan Para Pengunjung
Ruangan
satu ini bisa dibilang satu dari sekian karya seni yang paling menarik hati
para pengunjung. Perpaduan antara cermin, panel kayu, panel aklirik, lampu LED dan
air yang di tata secara artistik menghasilkan satu ruangan dengan cahaya
warna-warni yang apik. Spot favorit ini merupakan karya dari seniman Jepang,
Yayoi Kusama. Banyak pengunjung yang rela datang untuk berfoto di dalam ruangan
ini. Saking banyaknya orang yang berminat mengabadikan gambar, setiap
pengunjung hanya diberi waktu 15 detik hingga 45 detik saja.
Ada
fakta unik mengenai Yayoi Kusama, seniman wanita pembuat Infinity Mirrored
Room. Yoyoi ternyata sejak kecil merupakan penderita “rijinsho” penyakit mental
yang membuat pengelihatannya penuh dengan selubung dan halusinasi.
- Memajang
Karya Seniman Ternama
Dalam pameran seni modern dan kontemporer
ini ditampilkan 90 dari 800 koleki seni yang dimiliki Haryanto Adikoesoemo. Ke
90 karya seni tersebut merupakan hasil kurasi dari Agung Hujatnika dan Charles
Esche. Hal yang lebih unik adalah karya seni yang ditampilkan merupakan
karya-karya seniman ternama dari berbagai penjuru dunia. Karya-karya dari
seniman ternama seperti Afandi, Andy Warhol, FX Harsono, Walter Spies hingga
Raden Saleh bisa dinikmati di museum ini.
Berada di ruangan seluas 4000 meter
persegi, museum didominasi karya seni lukisan. Selain lukisan tentu ada karya
seni dalam bentuk lain seperti patung dan karya seni intalasi lainnya. Demi
menyuguhkan narasi dari satu koleksi ke koleksi lainnya, pameran ini terbagi
dalam empat bagian yakni Bumi, Kampung Halaman, Manusia; Kemerdekaan dan
Setelahnya, dilanjut dengan Pergulatan Seputar Bentuk dan Isi, dan Racikan
Global. Harapannya, tentu agar pengunjung melihat benang merah dari narasi yang
berusaha disajikan. Poin pentingnya pengunjung melihat perubahan yang dibuat
dunia dan efeknya pada bidang seni.
- Ada
Children’s Art Space dan 1/5 Coffee
Selesai mengelilingi galeri, ada Children’s Art Space
atau 1/5 Coffee yang siap dijadikan untuk tempat nongkrong asik. Di ruangan
Children’s Art Space yang lokasinya tak jauh dari lift, pengunjung yang membawa
anak kecil bisa belajar lebih mengenai beragam karya seni di tempat ini. Bukan
orang tua yang punya anak? Nggak perlu ribet cari café buat ngumpul bareng
sahabat sehabis berkeliling, di museum ini pun ada café kece. Kamu bisa
langsung ngopi cantik di 1/5 Coffee yang menyuguhkan beragam makanan dan
minuman.
- Pemilik Merupakan Kolektor Sekaligus Pengusaha
Indonesia
Mengagumi karya
seni dari seluruh dunia, Haryanto Adikoesoemo dalam waktu 25 tahun berhasil
mengumpulkan koleksi seni buah karya seniman-seniman terkenal. Merupakan
koleksi pribadi, kolektor seni yang juga pengusaha di Indonesia ini ingin
berbagi juga dengan masyarakat mengenai karya seni modern dan kontemporer yang
berasal dari Indonesia, Asia, dan Eropa. Haryanto Adikoesoemo sebenernya sudah
dikenal orang-orang seni sebagai kolektor, bahkan ia juga menempati posisi
sebagai pengawas di the Hirshhorn Museum and Sculpture Garden di Washington
D.C.
Buat kamu yang berada
di luar daerah atau tidak berada di Jakarta. Bisa juga loh cek tiket pesawat di Reservasi.com untuk tujuan
Jakarta dari kota terdekat kamu. Ada banyak promo dan diskon menarik lainnya
yang bikin kamu lebih hemat ongkos kalau mau melihat langsung Museum Macan ini.
4 comments
waaaah keren
ReplyDeleteCuuuuusss kesini shaaayyy
Deletemuseum macam haha baru dengar
ReplyDeleteMuseum MACAN bosss bukan MACAM, hehehheeee
Delete